
Rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Daniel pun memuji Allah Semesta Langit.
- Daniel 2:19 -
Eka Darmaputera pernah berkata: “Bila Anda berdoa, jangan pernah Anda katakan, saya cuma berdoa. Doa itu bukan cuma.” Kita tentu sepakat dengan pernyataannya. Apapun yang berkaitan dengan Tuhan, itu bukan cuma. Sayangnya, ketika terjadi pergumulan atau harapan yang tak kunjung terwujud, ada keengganan atau kemalasan untuk kita berdoa. Saat kondisi keluarga tidak kunjung membaik, pendidikan anak-anak tidak sesuai harapan, tidak kunjung dapat pekerjaan, ekonomi tidak berkembang, dan sebagainya, kita merasa doa itu hanya sebagai cuma. Sehingga ketika berdoa, kita bisa jadi malah meragukan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan.
Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya bersatu hati memohon agar Tuhan menyingkapkan apa mimpi raja Nebukadnezar dan artinya. Pada saat itu, semua orang bijaksana kepercayaan raja sedang terancam terbunuh karena kemarahan raja. Mereka semua tidak bisa menebak apa mimpi raja beserta artinya. Memang raja berkehendak untuk tidak mau memberitahukan apa yang menjadi mimpinya. Yang jelas, mimpinya telah membuatnya menjadi gelisah dan tidak bisa tidur. Dan, setelah Daniel serta semua temannya berdoa, kemudian rahasia itu disingkapkan oleh Tuhan pada mereka.
Sahabat, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan telah mengabulkan doa Daniel dan teman-temannya. Tetapi, apakah akan terjadi juga pada kita? Jawabannya adalah amin atau ya dan pasti. Kita harus selalu percaya bahwa Tuhan tidak mungkin tidak mendengar doa permohonan kita. Hanya saja dengan keterbatasan, kita tidak mengerti mana yang paling terbaik untuk kita atau tidak menyadari bahwa sebenarnya Tuhan sudah mengabulkan menurut kehendak-Nya dan cara-Nya. Sekalipun mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita, tetapi Tuhan mengetahui mana yang paling terbaik.
Pertanyaan:
- Pernahkah Sahabat tidak bersemangat dalam berdoa?
- Adakah doa Sahabat yang Tuhan kabulkan namun baru menyadarinya di kemudian hari?
Doa: Ya Tuhan, ampuni kami jika kami sering meragukan kasih setia-Mu. Amin.









Komentar